PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENEMUAN PENDERITA TBC (COMMUNITY BASE APPROACHMAN)

BALAI DESA GINTUNG, 08 MEI 2018_UPT Puskesmas Sarwodadi Comal mengadakan kegiatan CBA ( Community Base Approachman ) yaitu kegiatan Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Peningkatan Penenmuan Penderita TB Baru yang dihadiri oleh Ketua BPD, Ketua LPMD dan Ketua PKk, Kader Kesehatan-PPKBD/SKD-Posyandu, Ketua RT – RW serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang peduli mengenai kesehatan. Acara di buka oleh Kepala Desa Gintung, Bapal Rijono beliau menyampaikan mengenai pentingnnya mengenai megikuti kegiatan ini agar masyarakat paham akan TB, gejala-gejala TB, Cara pencegahan serta cara agar terbebas dari TB

se;lanjutnya adalah acara inti yaitu pemaparan dari UPT Puskesmas sarwodadi yang menerangkan mengenai Apa itu Tuberkulosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati
1. Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh mycobacterium, yang berkembang biak di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran darah dan oksigen. Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi secara utama menyerang paru-paru. Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi.
2.Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri tumbuh-lambat yang disebut Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang orang dengan faktor resiko penyulit seperti
Pasien dengan kelainan yang melemahkan sistem kekebalan
Orang yang memiliki kontak dekat dengan penderita TB aktif
Orang yang hidup atau bekerja di daerah padat penduduk
Mereka yang memiliki sedikit akses hingga tidak mempunyai akses sama sekali terhadap pelayanan kesehatan yang memadai
Pengguna obat-obatan terlarang dan alkohol
Orang yang bepergian ke daerah dimana kasus TB mewabah
3.Gejala Utama
Gejala-gejala TB tergantung dari lokasi bakterinya, seperti jika bakteri itu berada di paru-paru atau di bagian tubuh yang lain. Gejala dari tuberkulosis paru mirip dengan yang dirasakan oleh pasien yang menderita radang paru (pneumonia) dan kanker paru. Hal ini termasuk:
Batuk dengan dahak kental dan keruh yang berlangsung lebih dari dua minggu
Dahak berdarah
Demam
Menggigil
Keringat malam
Kelelahan
Berat badan turun yang tidak dapat dijelaskan
Nyeri dada
Kelemahan
Sesak nafas
4. Meskipun TB dapat disembuhkan, proses tersebut dapat memakan waktu antara enam bulan hingga dua tahun.

Terapi untuk TB aktif terdiri dari:

Pengobatan kombinasi – Penggunaan berbagai macam obat untuk memastikan bakteri tidak menjadi kebal terhadap antibiotik yang sedang dikonsumsi. Terapi ini biasanya melibatkan empat macam obat antibakteri yang dikonsumsi secara berkesinambungan selama dua bulan. Bila diperlukan, terapi dapat diperpanjang hingga empat sampai sembilan bulan tergantung dari hasil tes. Jika hasil tes tidak baik, kekebalan obat mungkin terjadi. Sehingga, kombinasi pengobatan harus diubah.

Pengobatan Pengawasan Langsung atau DOT ( Direct Observed Therapy) – Pada kasus DOT, pasien diawasi dengan ketat oleh dokter yang datang setiap kali mereka mengkonsumsi obat. Kunjungan khusus ini membantu memastikan bahwa semua dosis antibiotik yang diresepkan telah dikonsumsi. Seringkali mereka sangat diperlukan oleh banyak penderita TB karena lamanya jangka waktu terapi TB.

Terapi TB Laten adalah :

Antibiotik – Orang dengan TB laten hanya memerlukan satu tipe antibiotik pada satu waktu. Antibiotik yang biasanya diresepkan termasuk isoniazid (6-9 bulan) dan rifampin (4 bulan).

Terapi gabungan – Untuk TB Laten, paling banyak dua tipe obat dapat dikonsumsi bersamaan. Pengobatan Pengawasan Langsung juga dapat dilakukan.

Spesialisasi yang berurusan dengan pengobatan tuberkulosis, bersama dengan penyakit lain dari paru-paru, disebut pulmonologi. Pulmonologi mencakup diagnosis dan terapi dari tuberkulosis, asma, pneumonia, dan emfisema (kantung udara pada paru rusak secara bertahap). Dokter spesialis di bidang ini disebut Ahli Paru, yang terlatih untuk menentukan keadaan dari paru-paru seseorang dan dari cara mereka bernafas. Berbagai tes, bersama dengan tindakan khusus sperti peneropongan paru (bronkoskopi), membantu mereka untuk menentukan apakah orang tersebut bernafas dengan normal atau menderita masalah paru-paru.

Spesialis lain yang dapat dihubungi untuk terapi adalah spesialis penyakit infeksi. Dokter ini merupakan dokter yang spesialis dalam diagnosis dan terapi penyakit disebabkan oleh infeksi yang rumit. Daftar penyakit ini mencakup tuberkulosis dan HIV, diantara banyak kelainan jangka panjang/kronis lainnya.

Sumber : Google

 

 

Kemudian dilanjutkan acara tambahan yaitu sosialisasi pembuatan pupuk kompos

Leave a Reply